RSS

Cerpen "SAKSI BISU" ( Karya : Denti Meiningsih )



SAKSI BISU

( Karya : Denti Meiningsih )
Azan Maghrib telah berkumandang di alam raya. Burung-burung bergegas pulang ke sarangnya. Cahaya matahari dengan malu-malu mulai redup, dan dengan sekejap digantikan oleh bulan dan bintang-bintang yang gemerlapan di angkasa. Bulan dan bintang-bintang  memberikan dan memancarkan sinarnya keseluruh alam raya. Bintang-bintang yang gemerlapan di angkasa semakin menerangi gelapnya malam, dan memancarkan keindahannnya. Bulan bagai sebuah lampu bohlam raksasa yang memberikan penerangan pada malam hari selain bintang-bintang nan indah. Sebuah bulan dan beribu-ribu bintang bahkan berjuta maupun bermillyaran bintang yang ada di alam raya ini menandakan betapa besar Karunia-Nya dan Kekuasaan-Nya (Subhanallah).
          Malam itu, seperti biasa Avin selalu smsan dengan kekasihnya yang bernama Hari. Mereka telah menjalin hubungan sejak mereka kelas satu SMP. Dua sejoli yang sedang menjalin cinta ini terlihat sangat cocok. Yang satu (Avin) cantik, ramah, baik, putih lagi udah kaya artis siapa yah......?mmmmhhmmm, kalau dari Indonesia, ya sebelas duabelas sama Asmirandah deh. Kalau artis luar si kaya Katty Pretty lah,.... ehh maaf salah maksudnya Katty Perry, cuman si Avin lebih putih dikit. Yang cowonya juga ganteng abis. Bahasa Jawanya sih very very handsome (ups salah). Si Hari itu udah cakep banget, keren abis, putih, baik, pengertian sama cewe, manis, idaman semua cewe deh, pokoknya cool abis orangnya. Kalau dilihat dengan teliti dan sedetail mungkin dari ujung kepala sampai ke ujung kaki style dia tuh mirip banget kaya artis dari korea yang namanya LEE MIN HOO. Bedanya kalo LEE MIN HOO dari Korea Selatan nah si Hari itu dari Kroya, Jawa Tengah.
          Matahari telah mengintip dari balik bukit, burung-burung pun menyambut pagi dengan nyanyiannya yang merdu. Avin pun bergegas bangun untuk menyongsong harinya yang cerah. Seperti biasa Avin selalu berangkat sekolah bersama sahabat-sahabat sejatinya yaitu Dinda, Viola, dan Tessya. Mereka berempat selalu bersama di saat suka maupun duka. Suatu saat mereka berempat sepakat untuk membuat sebuah nama untuk persahabatan mereka. Terambillah suatu keputusan bahwa mereka berempat sepakat untuk memberi nama persahabatan mereka dengan nama singkatan dari nama-nama mereka yaitu “D’VILINDS” (Dinda, Viola,  Avin dan Tessya).
          Tiga anggota D’VILINDS telah memiliki pujaan hati sesuai dengan tipe atau idaman mereka masing-masing. Hanya Dinda yang belum memiliki pujaan hati yang diidamkan. Ketiga sahabatnya pun telah berusaha mencarikan pasangan yang sesuai dengan idaman Dinda. Namun Dinda tetap bersih keras menolak pilihan sahabat-sahabatnya itu. Dinda berkata kepada tiga sahabatnya itu “Aduh,........... my best friend forever makasih, makasih banget udah berusaha nyariin cowo, tapi,........”
“Tapi apa Dinda.....?” sahut Tessya memotong pembicaraan Dinda.
“Ih, sabar dulu dong Tess,...... nyamber aja kaya petir.” Seru Dinda.
Dinda melanjutkan perkataannya yang terpotong, “Tapi aku belum ingin pacaran dulu, lagian aku masih bau kencur, masih kecil ahh,.... besok aja satu atau dua tahun lagi deh.” Seru Dinda.
Viola pun menyambung pembicaraan “Oh, gitu to neng, okelah kalau begitu. :’)”
          Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun mereka lewati bersama. Hingga tak disangka waktu kelulusan telah tiba. Itu artinya mereka berempat sudah diujung perpisahan. Mereka pun dengan terpaksa merelakan sebuah perpisahan terjadi.
“Ok, mungkin disini kita berpisah tapi kita akan selalu jadi sahabat sejati selamanya. Janji .......!!!!!”Seru Avin.
“Janji, Best Friends Forever.”Seru Dinda, Tessya, Viola serempak.
*******
          Setelah mereka masuk SMA favorit mereka masing-masing, mereka sudah jarang terlihat bersama lagi. Kini mereka telah memiliki tujuan hidup mereka masing serta tentunya teman-teman baru pula. Dan merupakan suatu keberuntungan bagi Avin. Dia satu sekolah dengan kekasihnya, Hari. Hubungan yang mereka jalin sejak kelas satu SMP pun berlanjut dan semakin harmonis saja.
          Sampai pada suatu malam, HP Avin pun sunyi dan tak bergetar sama sekali, tak ada satu sms pun yang masuk. Avin keheranan, “Tumben-tumbenan Hari gak sms atau telfon aku gitu. Biasanya Hari setiap malam pasti nyempetin waktunya untuk sekedar telfon. Kenapa ya?”
 Avin pun mencoba untuk sms duluan.
“Kakak, lagi sibuk apa si sekarang? Udah makan belum. Tumben kakak gak sms si? Kenapa ?” itulah bunyi message yang dikirim Avin untuk Hari.
Avin pun heran, “kok smsnya gak dibales-bales ya? Sibuk ngapain si dia sampai-sampai gak sempet bales smsku.” Gerutu Avin.
          Saking penasarannya Avin pun menelfon Hari berulang kali, dan herannya lagi Hari gak mengangkat telfon Avin sama sekali. Avin pun tambah penasaran, “Sebenarnya ini ada apa, ada masalah apa, sampai-sampai gak ngasih kabar sama sekali.”kata Avin.
“Bales SMS gak pernah....., telfon nggak pernah......, di telfonin gak diangkat........ Apa maumu??? Kata Avin dengan nada marah.
          Cahaya mentari telah membuka bumi dengan tulus ikhlas. Nyanyian burung-burung hilangkan mimpi indah. Saat terdengar kicau burung-burung di pagi hari, menyambut hangat datangnya sang raja hari. Di sekolahan pun Hari terlihat seperti cuek terhadap Avin dan mencoba untuk menjauhi Avin terus menerus. Semua itu membuat Avin naik darah dan saat itu pun emosi Avin tidak terbendung lagi, sampai akhirnya sepulang sekolah Avin memaksa Hari untuk ikut dengannya guna menjelaskan apa yang sedang terjadi dengannya, dan kenapa akhir-akhir ini sikapnya berubah menjadi dingin dan sinis terhadap dia. Avin pun mencoba mengorek informasi dari Hari sebanyak-banyaknya.
“ Har, kenapa kamu gak bales smsku, gak angkat telfonku, dan kenapa kamu terlihat seperti nyuekin aku dan menjauh dariku akhir-akhir ini? Apakah kamu udah nggak sayang lagi sama aku, gak cinta lagi sama aku. Jawab Har...!” seru Avin dengan nada lirih.
“mhmhmhmhmh,...?” Hari hanya bergumam saja.
“Jawab Har!!! Kenapa ?? Apa mungkin ada cewe lain yang sedang kamu taksir. Dan cewe itu menjadi sebab utama kamu nyuekin aku akhir-akhir ini?? Aku mohon jawab Har....!” seru Avin dengan nada sedih.
“Oke Vin, akan aku jelaskan semuanya. Tapi jangan disini.”Kata Hari.
“Maumu dimana Har, aku sungguh sangat penasaran. Apa mungkin benar kataku, ada cewe lain dihatimu selain aku, iya Har?”
“Oke aku jelasin nanti malem jam 7 di kafe “Allexandria”ya. Aku akan jemput kamu jam 7.” Seru Hari.
#Setibanya mereka di Kafe Allexandria.
          Saking tidak sabarnya Avin menunggu penjelasan dari Hari, sampai-sampai baru saja tiba di kafe dia sudah menagih penjelasan dari Hari.
“Har, sekarang tolong kamu jelasin tentang semua pertanyaanku!” pinta Avin dengan segera.
“Sabar Vin, tujuan kita kesini gak cuman ngebahas itu kan, percuma dong datang ke kafe malem-malem kalau nggak makan malem?” Seru Hari kepada Avin.
“Udah deh, nggak usah banyak basa-basi tinggal jelasin aja si, apa susahnya. Sebel!!!!” seru Avin dengan wajah muram.
“Oke, kalau itu maumu. Dengerin baik-baik ya. Aku itu memang sengaja nggak bales sms kamu karena aku nggak punya pulsa la,...... :’( aku juga sengaja nggak ngangkat telfonmu, terus ngejauhin kamu........
“Loh kok,.......!!!” sahut Avin sembari memotong pembicaraan Hari.
“Dengerin dulu sampai selesai aku ngomong dong Vin.”Seru Hari.
          Semua itu Hari lakukan  semata-mata untuk ngebiasain Avin kalau sewaktu nanti Hari gak akan selalu ada di saat Avin membutuhkan Hari. Hari ingin kekasihnya yang satu itu tumbuh menjadi seorang kekasih yang tidak selalu mengharapkan bantuan dari pasangannya, tidak selalu bergantung pada orang lain. Hari ingin kekasihnya itu tidak terlalu manja dengannya.
Avin pun heran pada Hari, kenapa Hari bisa ngomong kayak gitu.
          Ternyata setelah Hari menjelaskan semuanya kepada Avin sebab utama Hari melakukan hal-hal tersebut karena besok lusa Hari dan keluarganya akan pindah ke Jakarta karena papahnya Hari dipindah tugaskan kerja ke Jakarta untuk waktu yang lumayan lama. Jadi mau tidak mau Hari harus ikut. Avin pun terkejut saat mendengar semua itu, karena baginya kabar itu datang terlalu mendadak.
          Timbullah pertanyaan dalam benak hati Avin tentang bagaimana hubungan mereka yang telah mereka rajut bertahun-tahun itu. Apakah sampai disitu saja? Avin tidak mau jika cintanya selama ini harus kandas karena perbedaan ruang dan waktu saja, karena waktu beberapa tahun terakhir ini dia jalani bersama Hari sang pujaan hatinya telah menumbuhkan rasa cinta yang sangat dalam di lubuk hatinya yang paling dalam pula. Avin pun meneteskan air mata karena dia tidak sanggup bila harus berpisah ruang dan waktu dengan kekasihnya dan dalam kurun waktu yang lumayan lama. Perasaan yang sama pun timbul dari benak hati Hari, sehingga mereka berdua tetap akan terus melanjutkan hubungan itu. Dan mau tidak mau mereka harus menjalani yang namanya long distance atau hubungan jarak jauh. 
          Setelah mereka berdua berpisah, berpisah bukan dalam arti putus tetapi mereka terpisah antara ruang dan waktu, komunikasi mereka tidak selancar dahulu ketika mereka dalam satu wilayah yang sama. Dan mereka juga telah disibukkan dengan kegiatan mereka masing-masing.
#Setelah Avin dan Hari terpisah kurang lebih satu tahun lamanya.
          Sampai akhirnya disekolah barunya Hari. Hari mulai tertarik pada seorang cewe yang nggak kalah cantiknya dengan Avin. Bahkan cewe itu lebih cantik dari Avin kekasihnya itu. Akhir-akhir ini Hari sedang berusaha untuk mendekati cewe cantik itu untuk berkenalan. Ternyata nama cewe itu adalah Mawar.
          Pada suatu malam, Hari selalu terbayang-bayang paras ayunya Mawar di benaknya. Setiap mau makan teringat Mawar, mau mandi ingat Mawar, mau tidur ingat Mawar, sampai-sampai terbawa dalam mimpi. Saat hari Falling in ove with Mawar, tak terlintas sedetikpun dan sedikitpun di benaknya tentang Avin. Padahal Avin nan jauh disana masih berharap suatu ketika Hari akan pulang hanya untuknya seorang.
          Pada tanggal 31 Mei tanpa sepengetahuan Avin ternyata Hari dan Mawar telah menjadi sepasang kekasih. Tanggal itu juga merupakan tanggal bersejarah bagi Hari dan Avin. Hari pun menyadari itu. Sebelum jadian dengan Mawar, Hari sempat menceritakan semua tentang Avin dan siapa itu Avin kepada Mawar. Dan setelah Mawar ,mengetahui  kenyataan yang sebenarnya bahwa Avin adalah masih menjadi kekasihnya Hari, Mawar tidak terkejut. Hari pun heran mengapa Mawar tidak terkejut dan tidak marah mendengar pernyataan darinya. Alasan Mawar tidak marah karena Mawar sudah terlanjur mencintai Hari sepenuh hati, dan Mawar tidak ingin kehilangan Hari. Dan Mawar itu rela dijadikan yang kedua oleh Hari dengan semua alasan-alasan tersebut.
          Di suatu malam yang sunyi, Hari termenung dalam kamarnya. Dia berfikir bahwa betapa kejamnya dia sudah menghianati cintanya Avin yang tulus kepadanya. Dan dia sudah menduakan cintanya. Terlintas di pikiran Hari untuk memutuskan hubungan dengan Avin. Menurut Hari mungkin itu keputusan yang baik  baginya dan bagi Avin, karena dia tidak ingin Avin terlalu sakit hati karena perbuatan yang dilakukan oleh Hari.
*******
          Sudah satu tahun komunikasi antara Hari dan Avin tersendat semenjak kehadiran Mawar dikehidupannya Hari. Avin pun setiap hari selalu menunggu dan berharap ada kabar tentang Hari. Tapi ternyata harapan itu kini hanyalah sebuah harapan kosong saja. 
          Hingga pada suatu malam Avin bermimpi tentang Hari kekasihnya. Avin bermimpi pada suatu hari, Hari datang ke rumah Avin dan malam itu sedang hujan lebat. Hari pun mengetuk pintu rumah Avin dan Avin membukakan pintu. Ternyata Avin melihat Hari basah kuyup dan tiba-tiba Hari memeluk Avin dan berkata “I LOVE YOU SO MUCH.” Avin pun dengan spontan membalasnya dengan kata “I LOVE YOU,TOO.” Pada saat itu Avin menyuruh Hari masuk untuk mengganti bajunya yang basah, waktu itu Avin sangat senang karena Hari membela-belakan pulang hujan-hujanan hanya untuk Avin seorang. Tiba-tiba telfon berbunyi. Ternyata sahabat Avin, dia bilang bahwa Hari mengalami kecelakaan saat menuju rumah Avin dan dia meninggal di tempat kejadian. Dan ternyata yang ada di rumah Avin adalah roh dari Hari. Mendengar kabar itu Avin melihat Hari udah nggak ada lagi di rumahnya dan pada saat itulah Avin melihat dan mendengar Hari bilang sayang pada Avin untuk yang terakhir kalinya. Air mata Avin pun jatuh. Avin pun langsung terbangun dan dia bersyukur bahwa itu semua hanya mimpi atau bunga tidur saja dan semoga tidak menjadi kenyataan.
“Pertanda apakah ini?” Avin bertanya-tanya.
          Avin pun bingung harus melakukan apa. Dia sudah melakukan segala cara untuk berkomunikasi dengan Hari mulai dari Facebook, Twitter, YM, E-mail, Telfon,  SMS, dan 3G tetap saja tidak ada balasan dari Hari. Dari situlah Avin mulai berfikir mungkin dalam waktu satu tahun terakhir ini Hari sudah melupakannya untuk selama-lamanya. Atau mungkin sudah ada cewe lain yang lebih segalanya dari Avin dan cewe itu udah ngebuat Hari berpaling dari Avin.
          Hingga pada suatu saat, tiba-tiba Hari memberi kabar kepada Avin bahwa saat liburan nanti dia akan pulang dan berjanji akan bertemu dengan Avin di sebuah pantai yang indah. Sebuah pantai yang menjadi kenangan antara Avin dan Hari. Avin pun senangnya bukan main. Akhirnya sang pujaan hatinya kembali pulang.
*******
            Suara adzan subuh menggema di cakrawala, membangunkan Avin dari mimpi indah. Rupanya sang surya telah mengintip dari balik bukit. Secara perlahan senyum mentari telah menembus jendela harapan Avin. Avin membuka lebar dengan perlahan jendela harapannya itu. Paginya disambut dengan mentari yang telah menyinari dunia. Pagi yang cerah dengan suasana hati yang berbunga-bunga. Terdengar kicau burung-burung, suara ayam berkokok, serta  banyaknya embun pagi, dedaunan yang menari-nari, rumput yang bergoyang dan udara segar menjadikan nuansa pagi yang ceria di taman hati. Bunga-bunga yang indah mekar di taman bagai mekarnya hati Avin di pagi ini. Cahaya mentari semakin memudar, menyebar keseluruh jagad raya, alam raya pun menyambutnya dengan penuh suka cita. Pagi ini adalah hari yang ditunggu-tunggu Avin.
            Cerahnya pagi itu sama seperti cerahnya suasana hati Avin yang sedang berbunga-bunga dan riang gembira. Avin berharap banyak pada hati itu. mungkin sekarang Avin berfikir bahwa hari ini adalah hari yang paling membahagiakan dalam seumur hidupnya. Tapi kenyataannya adalah sebaliknya. Semua rasa kebahagiaan, riang gembira yang ada di dalam hatinya seakan hilang dengan sekejap tanpa meninggalkan bekas sedikitpun. Suasana hatinya saat itu bagaikan diterjang gelombang tsunami bertubi-tubi. Hatinya hancur berkeping-keping. Jantungnya serasa berhenti berdetak, karena setibanya di pantai, tempat Avin dan Hari akan bertemu, hati dan jantung Avin dikejutkan dengan melihat Hari bersama cewe lain.
            Pada saat itu emosi Avin tak terkendalikan lagi. Dia langsung bergegas menghampiri Hari dan segera meminta penjelasan dari Hari.
“Har, kenapa satu tahun terakhir ini kamu tidak ada kabar sedikitpun, kamu seolah-olah menghilang ditelan dunia?” tanya Avin dengan nada kesal.
“Maaf Vin, aku disibukkan oleh tugas-tugas yang semakin hari semakin  numpuk.” Jelas Hari
“Masa gak ada waktu buat sekedar kasih kabar, kamu keterlaluan!!! Lalu kamu datang sama siapa? Oh, jadi karena cewe itu kamu nggak sempat kasih kabar ke aku sama sekali. Jadi, dia tugas yang dimaksud itu dia, tugas macam apa itu. Maksudmu tugas untuk  belajar mencintai dia. Itu yang kamu maksud kan??!” tanya Avin dengan kesal.
“Vin, memang dia telah mejadi kekasihku juga sekarang  sama seperti kamu, tapi bukan karena dia aku tidak memberi kabar kepadamu. Aku memang disibukkan oleh tugas-tugasku.” Elak Hari dengan tanpa bersalah.
“AAAAAAAAPPPPPPPPAAAAAAAAA,.........................................................dddiiiaaa ppppaaaaccccaaarrrrrmmmmuuu????” seru Avin dengan terbata-bata dan terkejut. 
            Hari sangat merasa bersalah kepada Avin. Dia mencoba untuk minta maaf.
“Sekali lagi maafkanlah karna Aku cinta kau dan dia, maafkanlah ku tak bisa tinggalkan dirinya.” Seru Hari.
            Saat itu juga dan tanpa pikir panjang Hari langsung to the point menjelaskan maksud dia ingin bertemu dengan Avin. Ternyata tanpa diduga pada saat itu juga Hari memutuskan hubungannya dengan Avin secara sepihak, karena Avin tidak mau diputus, dia  masih mencintai Hari, dan dia tidak mau hubungan mereka berakhir hanya karena kehadiran orang ketiga.
            Avin langsung berlari dan bergegas pergi meninggalkan tempat itu. dengan tanpa perasaan Hari sudah membunuh dan menghianati cinta yang telah mereka jalani dan mereka rajut bertahun-tahun.
            Sudah saatnya matahari pulang ke peraduannya untuk beristirahat, burung-burung kembali ke sarang. Sunset yang indah kini berganti dengan gelapnya malam. Bulan dan bintang memberikan sinarnya untuk menerangi gelapnya malam,dan semakin melengkapi indahnya malam itu. Malam itu tak seindah suasana hati Avin. Suasana hati Avin saat ini sedang mendung dan gundah gulana. Di sudut jendela kamar Avin, Avin memandangi bintang-bintang di langit sambil merenungi nasibnya dan terlintas dalam pikiran Avin bahwa “Mengapa kita bertemu bila akhirnya dijauhkan, mengapa kita berjumpa bila akhirnya tak disatukan, kau bilang hatimu aku, tapi nyatanya bukan untuk aku, bintang di langit yang indah, masihkah aku disana, direlung hati dan mimpinya, andaikan engkau disini andaikan tetap denganku. Aku hancur ku terluka namun engkaulah nafasku, kau cintaku meski aku bukan dibenakmu lagi dan aku beruntung sempat memilikinya.” Seru Avin dengan penuh kesedihan.
            Avin pun masih teringat akan indahnya senyuman di wajahnya yang  membuat dia terdiam dan terpaku. Senyuman yang selalu membuat Avin mengenang Hari. Sampai saat ini Avin masih terlarut dalam kesedihan. Tersadar kini Hari tak disini,  Hari masih menjadi yang terindah di dalam hati Avin sampai saat ini.
            Dalam diam Avin bersedih. Dalam kesendirian. Avin menangis teringat semua kenangan yang pernah mereka lalui. Avin tak pernah menduga dan tak pernah menyangka secepat itu Hari pergi dari kehidupan Avin dan rasanya ingin Avin memberontak tak rela semua itu terjadi. Kepergian Hari dalam hidup Avin sungguh membuat hidup Avin hampa.
            Avin mengenal Hari lewat jiwa bukan lewat mata. Avin mencintai Hari lewat hati bukan lewat kata. Avin menyayangi Hari karena cinta, bukan karena rupa. Dalam hidup ini berani mengenal cinta, berarti berani mengenal air mata. Air mata Avin mulai berlinang membasahi pipi saat dia mencoba mengingat betapa sakitnya dikhianati oleh seorang kekasih yang selama ini dicintainya itu.
*******
            Di sebuah pantai yang indah akan keindahan alamnya Avin dan Hari bertemu dan di pantai itulah Hari menyatakan cintanya kepada Avin pada tanggal 31 Mei, namun tak disangka Avin harus menerima sebuah kenyataan pahit bahwa di pantai yang sama dan pada tanggal yang sama pula kisah cinta yang telah mereka rajut bertahun-tahun harus kandas begitu saja dengan mudahnya hanya karena kehadiran orang ketiga dalam kisah cinta mereka berdua. Kini Avin hanya bisa merenungi nasibnya yang ditinggalkan begitu saja oleh kekasihnya.
            Avin sempat berfikir bahwa mungkin itu adalah sebuah keputusan yang terbaik yang Allah SWT berikan untuk Avin. Karena disetiap kejadian/peristiwa, cobaan, rintangan yang Allah SWT berikan pasti ada hikmah tersendiri. Dan disetiap langkah kaki dalam melangkah pasti tersimpan banyak cobaan yang akan menerpa yang diimbangi juga dengan jalan keluar dari setiap masalah pastinya.
            Biarkanlah pantai beserta batu-batu karang, pasir-pasir putihnya, ikan-ikan di lautan dan kerasnya debur ombak di lautan menjadi saksi bisu perjalanan kisah cinta mereka berdua selama ini.



         

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar